Wujudkan Wisata Bonsai di Palembang

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penggemar bonsai cukup ramai di Metropolis.

Mereka pun menjalin keakraban dan satu visi misi lewat berbagai komunitas, salah satunya Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Palembang.

Berbagai kegiatan mempopulerkan tanaman bonsai pun digelar, seperti pameran lokal dan kontes bonsai pekan lalu.

Kemudian me-launching Sriwijaya Bonsai School di Jl Kamil Km 6 Kota Palembang yang memberikan pelatihan cara merawat bonsai kepada peserta yang beminat. Pelatihan ini digelar kurang lebih selama 10 hari pada 15-25 Juli 2023.

Azhari, penggemar sekaligus pemilik lahan Bonsai School mengatakan apa yang PPBI lakukan untuk membudidayakan bonsai.

"Dengan adanya pelatihan atau sekolah budidaya ini kita harap ilmu para penggemar bonsai semakin baik," ujar Heri, sapaannya.

Dijelaskan pria yang memulai gemar menanam bonsai dari tahun 1980, pihaknya berharap Indonesia ke depan menjadi kiblat bagi para penggemar bonsai di dunia.

"Kita harapkan Pulau Bali dapat menjadi pusat bonsai di seluruh dunia, sehingga nama Indonesia semakin dikenal masyarakat.

Mengapa Bali layak terpilih karena merupakan tujuan wisata dan pusat wisata. Bali juga salah satu pulau yang paling banyak penggemar bonsai," kata dia.

Begitu pula Palembang, pusat penanaman dan pemeliharaan bonsai yang ada dapat menjadi destinasi atau tujuan wisata.

"Kita sudah kerjasama dengan Dispora Palembang. Kita akan mengangkat tempat ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata,” bebernya.

Di lokasi itu sendiri banyak memiliki beberapa jenis bonsai, seperti pohon beringin, pohon asam, kelapa, dan beberapa jenis bonsai lainnya.

"Sebenarnya mencari bibit bonsai tak perlu jauh-jauh. Bisa dicari yang dekat dengan rumah atau kediaman kita.

Yang jelas bonsai merupakan tanaman eksotik, tidak memerlukan ruang yang besar, cukup kesabaran, ketelitian, dan ketelatenan," ungkapnya.

Soal harga bonsai, lanjut Heri, sejauh ini harga bonsai ada yang ditaksir mulai Rp50 ribu, tapi ada yang sampai Rp2-3 miliar.

Tergantung ketelitian, kesabaran, perawatan terutama waktu. “Untuk bonsai beringin saya sendiri mulai saya rawat sejak tahun 1989," ungkapnya.

Maestro atau Pelatih Budidaya Bonsai, Rudi Nayowan mengatakan dia mulai menggemari tanaman bonsai sejak 1973. "Saya sudah melatih budidaya bonsai sampai ke Asia Tenggara.

Sudah banyak negara saya singgahi untuk memberikan pendidikan budidaya bonsai ini. Yang jelas memang bonsai memerlukan perawatan dan waktu yang lama," kata dia.

Di Palembang ia sendiri memberikan pelatihan selama 10 hari. "Tiga hari kita isi teori, sisanya kita isi pelatihan atau praktik," kata dia. (iol/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan