Mual-Muntah, 32 Anak Keracunan Bakso Bakar
* Warga dari Dua Desa di Lahat
LAHAT - Warga kawasan Merapi Barat mendadak heboh. Puluhan anak- anak tiba- tiba mengalami gejala keracunan. Mual dan muntah.
Kejadiannya, Selasa malam (27/6). Mereka dari Desa Tanjung Baru dan Desa Kebur.
Usia anak-anak itu 3 bulan hingga 9 tahun. Sebanyak 18 anak sempat dilarikan ke RSUD Lahat lantaran kondisinya lemah.
Wabup Lahat H Haryanto, Sekda Lahat Chandra SH dan Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto mengecek kondisi para korban ke rumah sakit.
"Alhamdulillah kondisi anak- anak mulai membaik. Tapi memang leukosit masih tinggi jadi belum boleh pulang,"
ujar Direktur RSUD Lahat, dr Hj Erlinda MKes melalui Kasubbag Umum dan Perlengkapan, Feri Agustiansyah SH, kemarin (28/6) pagi.
Pihaknya mengoptimalkan pelayanan kepada para pasien anak itu. Seluruh tenaga medis dikerahkan untuk penanganan medis.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Sampel dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Lahat," katanya.
Wakil Bupati Lahat H Haryanto SE MM bersyukur kondisi para korban mulai membaik.
BACA JUGA : Lontar Jumrah, Jemaah Terjebak Macet
Dia mengimbau para orang tua tidak membiarkan anak-anaknya jajan sembarangan.
"Terkait penyebabnya kita belum bisa memastikan. Fokus saat ini, semua anak-anak itu sembuh dulu," tandasnya.
Informasi yang dihimpun, ada 15 anak dari Desa Tanjung Baru yang dibawa berobat ke Klinik Bidan di Desa Gunung Kembang Kecamatan Merapi Timur. Mereka, Alisa Nabila (4), Nadia Oktviani (10), M Algavin (1,5), M Desa (3,5), Yogy Saputra (11), dan M Natan (3). Lalu, M Dewa (2,7), A Zahra (3,6), Pedri Adiansyah (5), Rido Saputra (10), Wulan (8), dan Nadia (4). Kemudian, Pradana Rahmat (10 tahun 11 bulan), Andini Karisma (1 tahun 11 bulan) dan Rizki Aditya ( 2).
Sedangkan dari Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat informasinya ada 17 anak yang alami mual dan muntah-muntah. Mereka,Dzakira Thalita, Davin Aprilio, Ercy Mesha Aqilla, Elvina Felysia Andera, Saptama Parel, Tiara Salsabila, Arka Alfarizky, Arsel Alfarizky, Carla Ramadani, Reyvan Gusti Pratama, Ammar Azwin, Shakina Azzalea, Kenzo Ekky Pradipta, Farel Elvano, Steven Adam Purdaus, Shanum Hawa Khumaira, dan Rasya Arpabian.
Beredar informasi kalau jumlah anak bertambah menjadi 45 orang. ada daei beberapa desa lain yang mengalami gejala sama.
Orang tua salah satu korban, Sandi (36), warga Kecamatan Merapi Barat, menceritakan, dua anaknya beli bakso bakal keliling seharga Rp 4 ribu dengan isi 7 pentol pada Selasa sore (27/6).
Selepas maghrib, anaknya mengalami muntah-muntah.
“Anak-anak mual dan muntah-muntah. Kami bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah sudah membaik," ujar Sandi.
Satreskrim Polres Lahat dan Polsek Merapi yang mendapat informasi itu langsung melalukan olah TKP.
Penjual bakso keliling itu, DE (53) warga Pasar Lama Lahat sudah diamankan dan sedang dimintai keterangannya.
"Sebagian bakso bakar kita amankan untuk diperiksa," ujar Kapolres Lahat AKBP S Kunto Hartono S.Ik melalui Kapolsek Merapi AKP Herman A didampingi Kanit Reskrim Aiptu Haris Purwanto.
Sementara DE mengaku, dia sudah 10 tahun berjualan bakso keliling. Untuk bahan bakso dari daging ayam. Digiling di pasar. Saos dan kecap juga beli .
"Baru tahu kalau ada yang keracunan," bebernya.
Kanit Pidsus Polres Lahat, Ipda Syarif mengatakan, pihaknya back up penyelidikan. Untuk sampel selain diuji Dinkes juga akan dibawa ke Labfor Polda Sumsel.