https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dorong Investasi Hilirisasi Karet

*Juga Komoditi Unggulan Sumsel Lainnya

PALEMBANG - Produksi karet Sumsel cukup tinggi. Angkanya mencapai 1  juta ton lebih. Hanya saja, cuma 17 persen dari jumlah itu yang terserap industri barang jadi dalam negeri.

Kondisi ini diungkapkan Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Sumsel, Hari Wibawa.

"Hasil karet Sumsel masih lebih  banyak untuk ekspor. Sementara untuk hilirisasi masih sangat kesulitan," katanya, kemarin.

Kata dia, peningkatan penyerapan karet di Sumsel  paling optimal dengan hilirasasi. Tapi itu belum terealisasi.

Padahal,  terdapat peluang besar untuk investasi di Sumsel.

"Pemda terus mendorong hilirasasi dan menarik investor mau menanamkan modal mereka," beber dia. 

Dengan besarnya tingkat ekspor dibanding pengolahan barang jadi dalam negeri, memang perlu segera menarik investor untuk melakukan hilirisasi.

Tak hanya karet. Tapi juga komoditi unggulan Sumsel lainnya. Seperti sawit maupun batubara.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Agus Darwa  mengatakan, potensi investasi Sumsel tinggi. Termasuk pada sektor unggulan seperti perkebunan, pertanian dan energi.

Hanya saja,  iklim investasi yang baik dan kondusif merupakan salah satu tanggung jawab bersama. 

Juga perlu dukungan kebijakan yang berpihak pada investor. Infrastruktur atau nilai dari komoditas pun jadi hal diperhatikan.

“Seperti sawit, apakah memang sudah memenuhi kualitas yang berkelanjutan sehingga investor tertarik. Karena itu, perlu perbaikan mutu pada hasil produksi," imbuh dia.

Agus mengakui, meskipun memiliki area perkebunan karet yang luas, tapi produktivitas dan kualitas dari sektor karet belum optimal.

Hal itu tentunya akan berdampak pada lemahnya daya saing. Secara otomatis ini menurunkan minat investor.

"Sumsel sangat terbuka bagi investor yang ingin investasi. Apalagi sektor unggulan. Karena mampu mendorong ekonomi masyarakat," pungkas Agus. (yun)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan