https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mualaf Jadi Marbot, Naik Haji Hasil Nabung

LUBUKLINGGAU - Musim haji tahun ini menjadi momen bahagia bagi Riduan Ahok. Dia marbot Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau.  Keinginannya naik haji terpenuhi. Dia sudah berada di Arab Saudi. Ikut kloter 16 Embarkasi Palembang. Riduan berangkat bersama 247 jemaah haji asal Lubuklinggau lainya.  Mereka terbang 14 Juni lalu. Dari halaman Masjid Agung As-Salam, dilepas Wali Kota H SN Prana Sohe, sehari sebelumnya. Kata Ketua Harian Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau, H Luthfi Ishak, Riduan Ahok seorang mualaf. Selain marbot, kesehariannya juga penjual asongan di sekitar Pasar Pemiri. Usianya sekitar 47 tahun, tinggal di Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

“Ahok nama Tionghoa-nya. Nama Islamnya Riduan. Makanya sering dipanggil Riduan Ahok," kata Luthfi, kemarin. Keseharian Riduan hidup sederhana. Penampilannya biasa. Suka pakai kaus oblong. Tekun dalam bekerja. Begitu juga ibadahnya.
"Dia tidak pakai hp canggih, dan tidak suka diajak berfoto. Tapi dia tidak cerita kapan persisnya mualaf,” imbuhnya. Yang pasti, sekitar 1999 lalu, kata Luthfi, Masjid Agung As-Salam baru berdiri.
"Dulu saya masih jabat sekretaris. Saat itulah mulai kenal Riduan," katanya. Kala itu, Riduan tidak punya pekerjaan. Dari keluarganya dia terusir, karena tak lagi seiman pasca mualaf. "Sehingga saya ajak ke Masjid Agung. Bantu mengurus masjid. Alhamdulillah dia mau," kenang Luthfi.
Berangkat haji tahun ini, Riduan pakai biaya pribadi. “Dia memang menabung dan bercita-cita ingin menunaikan rukun Islam kelima,” tuturnya. Riduan menabung di tempatnya tinggal di areal masjid. "Riduan tidak mau nabung di bank. Karena berbagai alasan, katanya haram dan riba," kata Luthfi lagi. Setelah setoran awal cukup, pada 2011 lalu, Luthfi mengajak Riduan mendaftar haji. “Semoga dia jadi haji mabrur,” pungkasnya. (lid)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan